Mau share soal badai mumps yang
terjadi sama my boy Malik ya ah..
Sabtu pagi (13 Oktober 2012), Malik (4 tahun 4
bulan) bangunin mommy yang lagi tidur sambil pegangin pipi sebelah kirinya. Dia
bilang “Mom, aku sakit gigi”. Gue yang masih ngantuk karena baru sampe rumah
jam 11.30 malam sesudah trip dari Balikpapan – Samarinda – Tenggarong kemudian
bangun dan cek giginya, hmmm gak ada masalah. Diliat pipinya, oooo bengkak. Lalu
ajak minum air putih dulu deh bangun tidur.
Kemudian gue ajak sarapan sambil
putar otak “What’s with my boy?” Pas diliat-liat lagi, kok bengkaknya start
dari belakang telinga sampe ke pipi ya? Sambil sarapan, Malik mengeluh sulit
ngunyah dan menelan. Gue langsung kepikiran, kena mumps kah anak gue ini?
Karena Sabtu pagi belum ada
demam, dugaan mumps disimpan sementara sambil terus observasi. Sekitar jam 10
pagi, mulai deh agak rewel. Cek pake
tanganmeter, sumeng. OK, lanjut observasi. Sementara itu, karena Malik mengeluh
sakit kalo ngunyah, mulai deh bikin jus, puding dan air kaldu.
Setelah pake tanganmeter yang
kedua kali, wooow panas. Ambil termometer. 39 dercel. Klinis anak, baik. Genjot
cairan. Air putih, jus. Sampai Minggu malam demamnya manteng di 39. Pipi tambah
bengkak. OK then, mumps it is. Sambil tetap lanjut observasi dan mulai
baca-baca guidance.
Ingat-ingat mumps itu viral infection kan yaaa… Like
most viral illnesses, a mumps infection must simply run its course. Hati
sedikit tenang. Opungnya yang parno soal komplikasi mumps pada laki2. Padahal
kalau dibaca baik2 di MayoClinic, komplikasi mumps yang menyebabkan kemandulan
hanya terjadi pada laki2 dewasa.
Sedangkan komplikasi mumps pada
anak2 adalah berupa Encephalitis dan meningitis. Sounds scary ya.
*tutup muka* Jadi kalau mumps pada anak waspadai
soal high fever, stiff neck, headache, nausea and vomiting, drowsiness,
convulsions, and other signs of brain involvement.
Minggu malam (14 Oktober 2012) tidurnya kelihatan
gak nyaman, mengigau, nangis dalam tidur. Dibangunin, tawarin mau minum
paracetamol gak biar bisa bobo enak. Dia bilang OK. Minggu malam masuk deh 1
dosis parcet. Kemudian Malik tidur enak. Walau tetap tiap 2 jam bangun minta
minum air putih.
Senin pagi (15 Oktober 2012) karena bengkaknya
sudah mulai di kanan dan kiri memutuskan untuk ke dokter, mau menegakkan
diagnosa. Biar si opung juga gak nyuruh2 pake blau sih. Hehehe. Blau itu gak
ada dalam tatalaksana mumps infection lho ya.. Hayo siapa dulu yang waktu kecil
dipakein blau sama ortunya pas kena mumps?? *gue ngacung*
Jadwalnya eyang dr. Purnamawati
S. Pujiarto Sp. A (K), MMPed ada di RS Pondok Indah. Waktu telepon kesana,
eyang dokter nggak praktek hari itu katanya. Ingat-ingat, oh iya, abis Pesat
Bali. Pasti eyang dokter kecapekan. Jadilah kita ke Hermina Jatinegara. Ketemu dr. Syukriman
Bustami, SpA. Yang
udah tanya-tanya sama Elga Soeardi, katanya dokter ini terbuka sekali untuk
diskusi. Soal RUM kan memang kembali kepada kitanya. Ya kan??
Sudah pemeriksaan, kata dokter
bener mumps. Obatnya? Simptomatis aja. Pulangnya cuma dioleh2in
Ibuprofen untuk menyamankan demam dan sakit di pipinya. Ibuprofen adalah golongan obat anti inflamasi nonsteroid yang juga
masuk kelompok analgesik antipiretik.
Dipesenin dokter untuk banyak
istirahat, banyak minum, banyak makan sayur dan minum jus buah. Biar cepet
sehat. Syukurnya, Malik tipe yang bisa diajak kerjasama kalau sakit. Suka agak
lebay dan rewel sih, yaa namanya juga anak2. Dia paham betul sakit itu nggak
enak. Makanya dia nurut makan dan minum walau sedikit-sedikit. Sampai hari
Kamis ini 18 Oktober 2012, bengkaknya masih belum kempes. Tapi sudah gak
sebesar waktu hari Sabtu. Get well soon baby boy.
Kalo mau baca2 lebih lanjut soal
mumps ada disini http://www.mayoclinic.com/health/mumps/DS00125
dan disini ya http://kidshealth.org/parent/general/sick/mumps.html#
Oh iya, lagi anak saya sakit
begitu ada aja lho yang komentar “Tuh liat, diimunisasi MMR sama nggak kan gak
ada bedanya. Buktinya imunisasi tetep kena mumps” Gue sih senyum2 aja deh.
Males berdebat sama yang begituan. Lebih baik energinya dipake untuk ngurus
yang lagi sakit.
Kalo gue dan suami, memberi
imunisasi pada anak itu ikhtiar kami untuk melindungi anak kami dari berbagai
penyakit. Yang gak setuju imunisasi, silakan. Asal jangan utak atik kami ya…
Risiko tanggung sendiri pokoknya.
Hayo ibu2 anaknya udah pada di
vaksin MMR belum?? Cek buku kesehatannya deh. Jadwalnya ada disini ya. http://www.idai.or.id/upload/jadwalimun08.pdf
No comments:
Post a Comment